Sebuah Arti Cinta dan Pengembaraan Hidup

Judul Buku: One Day
Penulis: David Nicholls
Penerbit: Esensi (Erlangga Group)

BANYAK orang bilang “Getar-getar cinta pertama sulit untuk dilupakan. One Day, kisah yang sudah difilmkan ini mengambil tema klasik yang kemudian dikembangkan sedemikian rupa.

” Adalah Dexter Mayhem dan Emma Morley, saat pertama kali bertemu dan menghabiskan malam bersama setelah lulus dari Edinburgh University di tahun 1988.

Dalam pertemuan itu, mereka membual tentang bagaimana kelak saat berusia 40 tahun. Dari situlah dimulai persahabatan penuh cinta mereka. Dalam pertemuan itu, mereka berjanji untuk berjumpa di setiap 15 Juli di tahun berikutnya, selama 20 tahun. Mereka pun menjalani kehidupan masing-masing. Emma yang ingin memperbaiki dunia, mulai menulis dan bermain drama meski pada akhirnya gagal.

Dexter? Sesuai karakternya yang bebas, berkeliling dunia dan bersenang-senang dengan wanita dan minuman keras.

Waktu terus berlalu. Hingga keduanya pindah ke London. Emma kini menjadi pelayan di Restoran Tex-Mex di Kentish Town. Sedangkan Dexter menjadi presenter televisi yang sukses. Meskipun dalam pertemuannya setahun sekali itu mereka berusaha memulai hubungan sebagai sepasang kekasih.

Inilah sebuah kisah romantis dalam buku One Day yang begitu menyentuh perasaan. Kisah yang juga sudah difilmkan ini bisa mengajak pembacanya untuk berpikir mendalam tentang arti persahabatan dan cinta kasih yang sesungguhnya. Namun langkanya waktu perjumpaan pada akhirnya mengantarkan mereka untuk memulai hubungan dengan orang lain. Namun mereka tetap berteman baik.

Kisah percintaan Emma sepertinya tidak berjalan mulus. Ian, kekasih Emma pun akhirnya memutuskan berpisah dengan Emma setelah mengetahui perasaan kekasihnya yang sesungguhnya.

Memang, pperjalanan hidup seseorang juga sulit ditebak. Emma akhirnya mendapatkan pekerjaan tetap sebagai guru. Di lain tempat, Dexter mulai mendapatkan masalah dengan ketergantungannya terhadap minuman keras dan obat-obatan yang menyebabkan karirnya hancur.

Persahabatan keduanya berkembang ke arah yang makin sulit setelah Emma
merasa terluka oleh Dexter yang terus menerus menyembunyikan perasaannya terhadap Emma dan dirinya sendiri. Sampai akhirnya Emma memutuskan persahabatan mereka.

Cinta sejati
Dexter hanya bisa terdiam saat mendengar keputusan itu, apalagi saat Emma berbisik di telinganya sambil menangis, “Aku sangat mencintaimu dan akan terus mencintaimu. Aku hanya tidak menyukaimu lagi”.

Hidup terus berjalan. Dexter merasa ada yang kosong dalam hidupnya sepeninggal Emma. Ia mulai mengingat kembali berbagai kenangan manis saat bersama Emma, tapi semua itu seperti tidak berarti saat amarah memengaruhinya.

HIngga pada titik, ia bersumpah untuk tidak menghubungi Emma lagi meski setiap hari ia diliputi kerinduan yang mendalam. Sejak saat itu, keduanya mulai mencari kesibukan termasuk menjalin hubungan romantis dengan orang lain demi menutupi perasaan mereka.

Lalu bagaimana kelanjutan hubungan keduanya? Apakah keduanya berhasil menyatukan perasaannya yang tertimbun selama bertahun-tahun?

Novel romantis karya David Nicholls ini layak untuk diapresiasi dan enak dibaca. Ditulis dengan penuh perasaan dan alur yang runtut One Day bisa mengaduk-aduk perasaan pembaca tentang hakikat persahabatan antara pria danh wanita, cinta dan karir.

Mengambil setting tahun 1980 an dan 1990 an, buku ini juga bisa mendiskripsikan tentang aspek yang menyedihkan dalam kehidupan, mengenai penolakan, penyangkalan, kesempatan yang hilang dan efek buruk dari ketergantungan alkohol. “Mencintai dan dicintai, jika ada kesempatan untuk keduanya.”(*/Sto/M-1)